Balangan – Isu panas kembali menyeruak di Kabupaten Balangan. Dana investasi sebesar Rp20 miliar yang dikucurkan Pemerintah Daerah untuk memperbaiki layanan air bersih diduga malah disulap menjadi deposito oleh manajemen PDAM Balangan. Informasi ini pertama kali mencuat dari laporan warga pada Kamis (11/12/25).
Warga mengungkapkan bahwa dana jumbo tersebut disebut-sebut di duga telah disimpan di salah satu bank pemerintah, bukan digunakan untuk memperbaiki fasilitas air minum yang sampai sekarang masih jauh dari kata layak.
Padahal, duit Rp20 miliar itu adalah investasi pemkab agar PDAM Balangan bisa memperbaiki jaringan, menambah kapasitas, dan memastikan masyarakat minum bukan dari air keruh yang “mirip air sungai pas banjir”.
LSM KAKI Kalsel Geram: Jangan Permainkan Uang Rakyat!
Menanggapi isu ini, Ketua LSM KAKI Kalsel, H. Husaini SH, MA, langsung menyayangkan dugaan penyimpangan tersebut.
“Saya belum cek langsung, tapi kalau benar ada dana investasi pemkab yang didepositokan, ini sangat disayangkan. Itu uang untuk peningkatan air bersih, bukan untuk deposito,” tegasnya. Jum'at (12/12/25)
Husaini menegaskan PDAM Balangan jangan sampai berhenti bekerja hanya karena sibuk “membungakan dana”. Menurutnya, peningkatan kualitas layanan air minum adalah kebutuhan mendesak masyarakat Balangan yang sudah lama mengeluhkan air keruh, tak layak konsumsi, bahkan tak layak MCK.
“Masyarakat butuh air bersih, bukan janji. Jangan sampai kegiatan yang sudah dianggarkan mandek gara-gara dana dialihkan untuk sesuatu yang tidak sesuai tujuan,” tambahnya.
Untuk mengonfirmasi dugaan ini, media Kalimantan24.com mencoba menghubungi Direktur PDAM Balangan, Ari Widodo, melalui pesan WhatsApp. Namun hingga 24 jam, tak ada satu pun balasan.
Hening. Senyap. Seolah pesan masuk ditelan bumi.
Publik pun bertanya-tanya: Mengapa diam? Ada apa? Kenapa uang investasi untuk air bersih malah nyangkut di deposito?
Kasus ini sekarang menjadi sorotan masyarakat. Mereka mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum agar turun tangan bila benar ada penyimpangan pengelolaan dana publik.
Warga Balangan berharap satu hal: air bersih, bukan drama baru.( Tim Redaksi K-24 )