BANJARMASIN, Kalimantan24.com - Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, dengan penuh antusias membuka Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-8 di kawasan Siring Menara Pandang, Senin (24/6/2024) malam. Acara yang telah menjadi ikon budaya tahunan ini kembali hadir dengan berbagai keistimewaan.
Ibnu Sina menegaskan bahwa BSF tahun ini sangat istimewa dengan penyelenggaraan expo yang dilaksanakan di dua lokasi sekaligus, yaitu Siring Menara Pandang dan Duta Mall. “Acara ini akan disertai dengan talk show yang bertepatan dengan peringatan tiga tahun kepemimpinan saya dan Arifin sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin,” ungkapnya.
Kain sasirangan, yang merupakan kain tradisional khas Banjarmasin, semakin dikenal luas hingga ke luar kota. Hal ini menunjukkan perkembangan positif dalam upaya mengenalkan dan melestarikan kain tradisional tersebut. Ibnu Sina berharap ekonomi lokal dapat terus berkembang melalui kreativitas para perajin sasirangan yang didorong untuk menghasilkan produk-produk bernilai jual tinggi.
Berbagai lomba desain motif sasirangan dan Festival Basasirangan juga digelar untuk memperkuat kebanggaan terhadap kain tradisional ini. "Berbagai lomba desain motif sasirangan dan Festival Basasirangan digelar untuk memperkuat kebanggaan terhadap kain tradisional kita," kata Ibnu.
Dalam kesempatan tersebut, Ibnu Sina juga mengumumkan bahwa Kalimantan Selatan telah menerima sertifikat indikasi geografis untuk kain sasirangan. Hal ini penting tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional, menunjukkan asal muasal sasirangan dari Kalimantan Selatan. Dengan adanya indikasi geografis, motif dan merek sasirangan yang telah didaftarkan sebagai kekayaan intelektual akan terlindungi dari klaim negara lain.
Tahun ini juga ditandai dengan peresmian Kampung Jelujur di Alalak Tengah dan Alalak Utara, tempat di mana para perajin, terutama ibu-ibu, dapat memproduksi kain sasirangan secara lebih efisien. "Ini menunjukkan kesiapan kita untuk ekspor. Para penjelujur kita latih agar semakin pintar, cepat, dan menghasilkan produk yang lebih bagus," tambah Ibnu. Saat ini, terdapat sekitar 16 atau 17 motif sasirangan yang sudah dipatenkan oleh Banjarmasin, dan indikasi geografisnya milik Kalimantan Selatan.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin, Siti Wasilah, menyebutkan bahwa sekitar 104 UMKM turut berpartisipasi dalam BSF ke-8 tahun ini. "Selain di Kawasan Siring Menara Pandang, kita juga mengadakan BSF di Duta Mall agar lebih bisa mengangkat UMKM serta meningkatkan pergerakan roda perekonomian di Kota Banjarmasin," jelasnya.
Expo di Kawasan Siring Menara Pandang dimulai dari pukul 15.00 hingga 22.00, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berbelanja dan mendukung UMKM lokal agar semakin berkembang.
Dengan rangkaian acara yang kaya akan budaya dan inovasi, BSF ke-8 diharapkan dapat menjadikan kain sasirangan semakin dikenal luas dan menjadi ikon kebanggaan Kalimantan Selatan, serta memajukan ekonomi kreatif di Kota Banjarmasin. ( Red K24/ Dam )