Peringatan Haul Datu Kalampayan ke-219, dan Pembacaan Maulid Alhabsi, Warga Handil Negara Antusias Penuhi Mosolla Miftah Kahir

Handil Negara, KalselRatusan warga Handil Negara, Kalimantan Selatan, memadati Mosolla Miftah Kahir pada Senin malam (7/4/2025) untuk mengikuti Maulid Alhabsi dan Haul Datu Kalampayan ke-219. Kegiatan keagamaan yang digelar rutin setiap malam Selasa ini menjadi momentum penuh makna bagi masyarakat untuk mengenang sosok ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau yang lebih dikenal dengan sebutan Datu Kalampayan.

Suasana penuh khidmat menyelimuti kegiatan sejak awal hingga akhir. Acara diawali dengan pembacaan Maulid Alhabsi, dilanjutkan dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an, serta ceramah agama yang disampaikan oleh para ulama dan tokoh masyarakat setempat. Ribuan doa pun dipanjatkan sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kepada ulama besar yang menjadi panutan masyarakat Banua tersebut.

"Kita sangat berbahagia dapat mengadakan Maulid Alhabsi dan Haul Datu Kalampayan ke-219. Ini adalah bentuk penghormatan dan rasa cinta kita kepada Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atas jasa-jasanya dalam menyebarkan Islam dan mendidik umat," ujar salah satu panitia pelaksana kegiatan.

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, yang hidup pada abad ke-18, dikenal luas sebagai seorang ulama kharismatik dengan pemahaman ilmu agama yang mendalam. Karyanya yang monumental, seperti Sabilal Muhtadin, menjadi rujukan penting dalam bidang fikih dan digunakan hingga kini, tak hanya di Kalimantan Selatan, tapi juga di berbagai wilayah nusantara.

Kegiatan haul dan maulid ini tidak hanya menjadi ajang spiritual, tetapi juga mempererat silaturahmi antarwarga, menumbuhkan semangat kebersamaan, serta memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Tradisi seperti ini menunjukkan betapa kuatnya kecintaan masyarakat Kalimantan Selatan terhadap warisan keislaman lokal, serta peran penting para ulama dalam membentuk karakter religius masyarakat Banua.

Dengan penuh harap, masyarakat Handil Negara ingin agar tradisi mulia ini tetap lestari dan terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai ilmu agama dan meneladani akhlak para ulama. 

Penulis : H Irfan

Editor. : Indra 

Lebih baru Lebih lama