Belasan Penumpang Jatuh ke Sungai Barito, Klotok Ziarah ke Pulau Kembang Oleng Dihantam Gelombang Tugboat

BANJARMASIN – Perjalanan ziarah yang seharusnya penuh berkah berubah menjadi kepanikan dan jeritan minta tolong di Sungai Barito. Sebuah klotok yang membawa rombongan jemaah ziarah dari Landasan Ulin, Banjarbaru, oleng dan menumpahkan belasan penumpang ke sungai, Minggu (9/11/2025) siang sekitar pukul 12.10 Wita.

Insiden itu terjadi saat klotok dalam perjalanan menuju Pulau Kembang, Kabupaten Barito Kuala (Batola). Ketika melintas di muara Sungai Barito, gelombang besar dari sebuah tugboat yang melintas di jalur yang sama membuat perahu kayu tersebut oleng beberapa kali hingga akhirnya sejumlah penumpang terpental ke air.

Menurut keterangan salah satu penumpang, Sri Ningsih (58), rombongan mereka berjumlah 34 orang, terdiri dari 32 penumpang, seorang ustaz bernama Bisri, serta seorang juragan dan satu anak buah kapal (ABK).

“Yang dirawat di rumah sakit ada enam orang, sisanya tujuh orang pendamping. Kami semua dari Landasan Ulin, Banjarbaru,” ujar Sri dengan suara gemetar, masih tampak syok usai kejadian.

Sri menuturkan, mereka berangkat dengan niat berziarah dan susur sungai menuju Pulau Kembang. Namun begitu sampai di muara Sungai Barito, klotok yang ditumpangi berpapasan dengan tugboat besar yang menimbulkan gelombang tinggi hingga perahu nyaris terbalik.

Penumpang lain, Neta (43), mengaku masih trauma mengingat detik-detik perahu oleng dan tubuh para penumpang terhempas ke sungai.

“Kami baru pertama kali susur sungai untuk ziarah. Begitu keluar dari Sungai Kuin Utara, klotok langsung oleng. Empat belas orang yang duduk di atap jatuh ke sungai. Saya sendiri diselamatkan warga pakai jukung,” kisahnya.

Pantauan di lokasi menunjukkan, hanya terdapat dua life jacket di atas klotok, yang diduga hanya diperuntukkan bagi motoris dan ABK. Tak satu pun dari puluhan penumpang memiliki pelampung, membuat evakuasi berlangsung dramatis di tengah derasnya arus Sungai Barito.

Beberapa korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan, sementara lainnya berhasil diselamatkan warga yang kebetulan berada di sekitar lokasi.

Sementara itu, motoris klotok bernama Anang Berkati telah diamankan oleh Satuan Polisi Air (Sat Polair) Polresta Banjarmasin untuk dimintai keterangan terkait dugaan kelalaian.

“Anggota masih di lapangan, dan kasus ini masih dalam proses penyelidikan,” ujar Kasat Polair Polresta Banjarmasin, Kompol Dading Kalbu Adie, kepada wartawan.

Hingga Minggu sore, tim Polair bersama warga masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada korban yang belum ditemukan.

Peristiwa ini menjadi peringatan keras terhadap keselamatan transportasi air tradisional di Banjarmasin dan sekitarnya, yang hingga kini masih minim perlengkapan keselamatan. Banyak pihak berharap, tragedi seperti ini menjadi pelajaran agar pengawasan dan standar keselamatan pelayaran rakyat lebih diperketat, sebelum musibah serupa kembali terulang. ( Kakinews.id )

Lebih baru Lebih lama