Ratusan Santri Milenial Diedukasi untuk Berani Bicara dan Selamatkan Sesama
Tangerang – Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak serta Pidana Perdagangan Orang (Dirtipid PPA-PPO) Bareskrim Polri bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI menggelar kegiatan edukatif bertajuk #Rise and Speak di Pondok Pesantren (Ponpes) Asshiddiqiah 2 Batuceper, Kota Tangerang, Selasa (11/3/2025).
Dalam suasana ngabuburit menjelang berbuka puasa, ratusan santri milenial mendapatkan edukasi tentang pentingnya berani berbicara dan melaporkan segala bentuk tindak kekerasan, baik fisik maupun seksual.
Acara ini dihadiri oleh Dirtipid PPA-PPO Bareskrim Polri, Brigjen Pol Dr. Nurul Azizah, didampingi oleh Wadir Tipid PPA-PPO Bareskrim Polri, Kombes Pol Enggar Pareanom, serta Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho. Turut hadir pula Dandim 0506 Letkol Inf. Ary Sutrisno, Ketua DPRD Kota Tangerang Rusdi Alam, Wakil Sekretaris PBNU AI Rahmayanti, Staf Khusus Menteri PPPA RI Heriyadi Djunaidi, perwakilan Kejaksaan Negeri Kota Tangerang, serta sejumlah pejabat utama dari Bareskrim Polri dan Polres Metro Tangerang Kota.Ajakan Berani Bicara dan Melapor
Dalam sambutannya, Brigjen Pol Dr. Nurul Azizah menegaskan bahwa anak-anak dan remaja tidak boleh takut untuk bersuara jika mengalami atau mengetahui kasus kekerasan.
"Tema ‘Rise and Speak’ ini bertujuan untuk membangkitkan keberanian agar anak-anak tidak takut berbicara dan melawan kekerasan. Jika mengalami atau mengetahui tindak kekerasan fisik maupun seksual, segera laporkan," ujarnya.
Ia juga mendorong santri untuk tidak ragu menyampaikan kejadian tersebut kepada ustaz, ustazah, atau langsung ke kepolisian.Senada dengan itu, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, mengungkapkan bahwa kasus kekerasan terhadap anak di Kota Tangerang masih cukup tinggi.
"Kegiatan ini sangat penting agar anak-anak memahami hak-haknya dan jalur hukum yang bisa ditempuh. Saya berharap kegiatan edukatif seperti ini bisa dilakukan secara berkala untuk mencegah kekerasan terhadap anak," kata Zain.
Dukungan dari Ponpes Asshiddiqiah
Pengasuh Ponpes Asshiddiqiah 2, KH. Ahmad Mahrus Iskandar, menyampaikan apresiasinya kepada Mabes Polri dan Kementerian PPPA RI atas terselenggaranya kegiatan ini.
"Acara ini mengingatkan saya pada Abah (KH. Nur Iskandar SQ, Pendiri Ponpes Asshiddiqiah) yang selalu mengajarkan pentingnya menerapkan SKS, yaitu Sistem Kasih Sayang, dalam kehidupan di pesantren," ujar KH. Mahrus dengan penuh haru.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para santri dapat lebih memahami hak-hak mereka dan berani mengambil sikap jika menghadapi atau mengetahui kasus kekerasan di lingkungan sekitar.